BAB I
PENDAHULUAN
Kuliah kewirausahaan dilaksanakan
untuk memberikan pengetahuan kewirausahaan dan pengalaman pengalihan
kewirausahaan, serta mendorong tumbuhnya motivasi berwirausaha, sebagai
aktivitas awal bagi mahasiswa yang berminat menjadi WUB yang handal.
1.
Meningkatkan pemahaman dan penjiwaan kewirausahaan
dikalangan mahasiswa agar mampu menjadi mahasiswa yang berwawasan jauh kedepan
dan luas, berbasis ilmu yang telah diperoleh
2.
Meningkatkan pemahaman manajemen (organisasi, produksi
dan pemasaran), memperkenalkan cara melakukan akses informasi dan pasar serta
teknologi cara membentuk jaringan kemitraan usaha, strategi dan etika
bisnis,serta pembuatan rencana bisnis yang diperlukan agar para mahasiswa lebih
siap dalam pengelolaan usaha yang sedang atau akan dilakukan.
Di UNS
dikembangkan Lembaga Pengembangan Kewirausahaan (LPKwu) yang mengkoordinasikan
3 pusat kegiatan, yaitu:
1.
Pusat pengembangan Kewirausahaan mahasiswa(PPKM)
2.
Pusat Pengembangan Bisnis(Pusbangnis), yang mengkoordinasikan
Unit Layanan Informasi Bisnis, unit pengembangan kewirausahaan pemuda dan uniot
incubator bisnis
3.
Pusat Pengembangan dan Pelayanan HAKI (P3HAKI), yang
bertugas mensosialisasikan hak atas kekayaan intelektual yang meliputi hak
cipta, hak paten, dan hak merk kepada masyarakat, serta membantu pelayanan
pengurusan HAKI dengan proses relatif cepat serta biaya yang relative ringan.
Urgensi
Pengembangan Kewirausahan dan Pendidikan Kewirausahaan
Urgensi pengembangan kewirausahaan dan pendidikan kewirausahaan bagi bangsa Indonesia kiranya dapat dijelaskan
:
1.
Jumlah penduduknya besar, dengan sebagian besar
penduduknya adalah angkatan kerja, dan dari jumlah itu adalah tenaga muda dari
alumni perguruan tinggi. Jumlah penduduk yang tinggi bisa merupakan potensi
jika sebagian penduduk itu merupakan SDM yang berkualitas baik, tetapi bila
tidak, jumlah penduduk yang besar itu akan menambah beratnya beban pembangunan.
2.
menurut Mc Clelland, tampaknya korelasi positif antara
jumlah penduduk yang berkewirausahaan dengan tingkat kemakmuran dalam suatu
masyarakat
3.
Tingkat kemajuan dan keterbelakangan suatu negara tidak
bergantung pada jumlah penduduk, kekayaan alam, luas wilayah, warna kulit, suku
bangsa, atau lamanya kemerdekaan yang dialami, tetapi terletak pada kualitas
manusianya.
4. Memasuki era globalisasi, setiap negara
mengalami tantangan yang semakin berat, sehingga banyak Negara lemah yang
terpuruk. Implikasinya adalah memerlukan
kerja keras setiap warga Negara Indonesia agar tidak tersisih dari lajunyua persaingan
dunia.
5.
Berangkat dari “Sumber Daya Manusia”, maka factor
pendidikan mrmpunyai peran yang sanga dominant dalam menghasilkan manusia yang
bermutu.
Sedangkan
urgensi pengembangan kewirausahaan di Perguruan Tinggi di wujudkan dengan penyediaan sejumlah
anggaran kompetitif untuk enam jenis kegiatan pengembangan budaya kewirausahaan
yang meliputi :
1.
Kuliah kewirausahaan, merupakan inisiasi pertumbuhan
dan pemahaman jiwa kewirausahaan
2.
Kegiatan Magang Kewirausahaan (KMU), mahasiswa dapat
mempelajari wirausaha secara nyata di lapangan.
3.
Kuliah Kerja Usaha (KKU), dilaksanakan untuk mendalami
kewirausahaan sambil membantu mitra pengusaha
4.
Kegiatan Karya Alternatif Mahasiswa (KAM), sekelompok
mahasiswa didorong untuk menghasilkan perangkat atau barang produksi (baik
perangkat keras maupun perangkat lunak, barang dan jasa) yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat dan bernilai komersial.
5.
Kegiatan Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja (KBPK),
dilaksanakan untuk membantu masyarakat pengusaha kecil dan menenga, wirausahawan
dan alumni dalam berwirausaha dan memperoleh akses pasar serta modal.
6.
Kegiatan Inkubator Wiarusaha Baru (INWUB), merupakan
ajang pembentukan akhir jiwa kewirausahaan para mahasiswa dan lulusan baru,
sebelum terjun ke dalam dunia nyata wirausaha sebagai wirausahawan mandiri.
Istilah
Kewirausahaan, Kewiraswastaan dan Entrepreneurship
a.
Pengertian harfiah
Kewiarusahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke
dan akhiran an yang bersifat membuat kata benda wirausaha mempunyai pengertian
abstrak, yaitu hal-hal yang bersangkutan dengan wirausaha. Lebih lanjut wira diartikan dengan berani dan
usaha berarti kegiatan bisnis yang komersial maupun non bisnis dan non
komersial. Maka kewirausahaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan
dengan keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis/non bisnis
(secara mandiri).
b.
Menurut A. Pakerti (1999) dalam makalahny yang
dimuat pada jurnal P&PT No 9 Th. 1999, menyatakan bahwa :
Kewirausahaan
adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mendirikan, mengelola, dan
melembagakan perusahaan yang dimilikinya sendiri. Kewirausahaan adalah
tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan yang
membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif, dan inovatif.
Kewirausahaan bersangkutan dengan kemampuan seseorang untuk menciptakan
lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan orang lain dengan berswadaya.
c.
Menurut Hasil Simposium Nasional Kewirausahaan 7-8
Februari 1995 di Jakarta :
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku,
dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah
kepada upaya mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar. Dari definisi ini kewirausahaan tidakhanya
menyangkut kegiatan yang bersifat komersial sejauh dilakukan dengan semangat,
sikap atau perilaku yang tepat dan unggul untuk eningkatkan efisiensi dalam rangka
meningkatkan efisiensi dalam arti seluas-luasnya dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada semua pihak yang berkepentingan.
d.
Dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif
kesuksesan sangat begantung dari enterprenauship. Enterphreneurship menurut
Edvardson adalah sebuah kata yang digunakan untuk menjelaskan perilaku-perilaku
pemikiran strategis dan berani mengambil resiko yang akan memberikan hasil bagi
individu dan organisasi.
Ciri-ciri seorang
entrepreneurship :
1.
Internal locus of control
2.
high energy level
3.
high need for achievement
4.
tolerance for ambiguity
5.
self confidence
6.
action oriented
Interpreneurship
adalah pengembangan perilaku kewirausahaan dalam lingkup internal organisasi
yang lebih besar (dalam bentuk perusahaan korporat). Intrapeneurship muncul
karana kebutuhan perusahaan untuyk mengembangkan Strategi Bussines Unit (SBU)
dalam rangka meningkatkan advantagenya, sehingga akan mampu pula meningkatkan
parenting advantagenya.
Ultrapreneur
adalah entrepreneur plus, yaitu entrepreneur yang pandai melakukan strategic
alliance dan out sourcing strategy yang tepat tanpa menghilangkan inner
creative dan selfd reliance yang berkesinambungan seraya mampu melakukan
benchmarking yang synergic.
Eopreneurship
adalah perilaku kewirausahaan yang mempertimbangkan aspek lingkungan.
Cri-ciri wirausahawan yang berhasil
Ciri-ciri
wirausahawan yang berhasil, menurut beberapa pakar adalah :
1.
Menurut Steinhoff dan burgess (1989):
a.
Memiliki kemampuan mengidentifikasikan suatu pencapaian
sasaran (goal) dan atau memiliki kejelian (vision) dalam bisnis.
b.
Kemampuan untuk mengambil resiko keuangan dan waktu
c.
Memiliki kemampuan dibidang perencanaan,
pengorganisasian, dan pelaksanaannya.
d.
Bekerja keras dan melakukan segala sesuatu yang
diperlukan untuk mau dan mampu mencapai keberhasilan.
e.
Mampu menjalin hubungan baik dengan para pelanggan,
karyawan, pemasok, bankers, dlkl.
2.
Menurut Pikte Abrahamso (1989):
a.
memiliki dive yang kuat (motivasi uyntuk maju)
b.
memilkiki kekuatan mental yang baik (IQ, EQ, analitis,
kreatif)
c.
memiliki kemampuan menjalin hubungan antar manusia
(human relation ability)
d.
memiliki kemampuan berkomunikasi
e.
menguasai pengetahuan teknis
3.
Menurut Mc Cleland :
a.
menyukai pengambilan resiko yang moderat
b.
bertanggungjawab
c.
mengutamakan uang sebagai alat ukur keberhasilan
d.
mampu mengantisipasi masa yang akan dating
e.
memiliki organizational skill yang baik
4.
Menurut Suparman Sumahamidjaja (1933) yang disebut
sebagai salah satu perintis pengembangan kewirausahaan Indonesia.
a.
sikap mental positif
b.
daya piker kreatif
c.
inovatif
d.
motivasi tinggi
e.
kemampuan mengambil resiko dan bersaing
Ciri-ciri
negatif sebagian SDM Indonesia
1.
ingin hidup enak tanpa mau bekerja keras
2.
ingin cepat berhasil dengan cara menerobos
3.
berorientasi keatas, bersifat menunggu, menjekkan atau
merunduk kepada atasan
4.
sikap emosional, mudah tersinggung dan saling mengejek
dan diam-diam mengembangkan hubungan berdasarkan rasa iri dan kalah menang.
5.
kurang menghargai waktu, tidak tahan kritik
6.
otoriterb, kurang demokratik dan kurang berkebangsaan
7.
komitmen kepada iman yang relative rendah
8. kurang berani atau terlalu berani
mengambil resiko
9.
suka bicara, kurang suka mendengarkan
10. berorientasi
pada status, pembagian rezeki lebih pada kedudukan dari pada dengan prinsip
equity (perimbangan)- output dibagi menurut input yang disumbangkan
11. kurang
inisiatif dan kurang produktif
12. bekerja
dengan hasil seadanya, kurang megembangkan keganggaan memberikan yang terbaik
13. kurang
dapat menjaga kepercayaan
14. kurang
mengenal konsep tanggung jawab dengan benar
15. kurang
mampu mengembangkan salingh mengisi dan kerjasama yang saling menguntungkan
(iri dan suka menjegal), terlalu percaya atau curiga.
16. terlalu
arif atau terlalu legalistic
17. inngih
tetapi tidak kepanggih
18. terlalu
jujur tetapi kurang waspada
19. kurang
terbiasa pada perlunya perencanaan dan persiapan yang optimal
20. dapat
berposisi berlagak angker, tidak berani tetap siap merakyat
21. kuyrang
menghargai perbedaan pendapat, perlunya saling hormat secara jujur
22. lebih
taat pada pemimpin yang otoriter dan kurang menghargai pemimpin yang demokratik
23. tidak
tahan godaan HTW (kurang sadar akan urgensi, pengertian) perlunya komitmen pada
iman (iman sebagai tujuan dan iman sebagai tujuan).
Teori kewirausahaan
Menurut
A. Pakerti, berwirausaha senantiasa melibatkan dua unsure pokok, yaitu soal
peluang dan soal kemampuan menggapi peluang. Hal ini dituangkan dalam teori :
1.
Teori Ekonomi
Menyatakan bahwa wirausaha itu
akan muncul dan berkembang kalau ada peluang ekonomi. Misalnya ketidakpastian
tentang apa yang akan terjadi dimasa depan merupakan peluang usaha. Disamping
kebutuhan ekonomi, kemajuan teknologi juga membuka peluang usaha.
2.
Teori Sosiologi
Para
ahli sosiologi mencoba menerangkan mengapa berbagai kelompok social (kelompok
ras, suku, agama, dan kelas social) menunjukkan tanggapan yang berbeda-beda atas
peluang usaha. Mereka meneliti faktor-faktor sosial budaya yang menerangkan
p-erbedaan kewirausahaan antara berbagai kelompok itu. Hagen mengemukakan teori bahwa dalam
kelompok itu orang didorong menjadi
wirausaha karena sebagai kelompok mereka dipandand rendah oleh kelompok elite
dalam masyarakatnya. Kelompok yang makin direndahkan kedudukan sosialnya makin
besar kecenderungan kewirausahaannya.
3.
Teori psikologis
Perintis teori psikologi adalah
David McCleland, ia menalarkan adanya hubungan antara perilaku kewirausahaan
dengan kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement atau nAch).
Selanjutnya secara empiris ia menemukan korelasi positif antara kuatnya nAch
dan perilaku wirausaha yang berhasil. nAch terbentuk pada masa kanak-kanak dan
antaranya ditentukan oleh bacaan untuk Sekolah Dasar. Ini berarti itu harus ditanamkan sejak dini. Namun
motif berprestasi bisa ditingkatkan melalui latihan pada orang dewasa.
4.
Teori Perilaku
Wesper
memandang perilaku wirausaha sebagai kerja. Ia menyimpulkan bahwa keberhasilan
seseorang wirausaha tergantung dari :
a.
pilihan tempat kerjanya sebelum mulai sebagai wira
usaha
b.
pilihan bidang usahanya, kerjasama dengan orang lain
c.
kepiawaian dalam mengamalkan manajemen yang tepat.
Ducker
memandang kewirausahaan sebagai perilaku, bukan sebagai sifat kepribadian.
Kewirausahaan adalah praktek kerja yang bertumpu pada konsep dan teori, bukan
intuisi. Karena itu kewirausahaan
dapat dipelajari dan dikuasai secara sistematik dan terencana. Ia menyarankan
tiga macam unsure perilaku untuk mendukung berhasilnya praktek kewirausahaan :
a.
inovasi bertujuan
b.
manajemen-wirausaha
c.
strategi-wirausaha
Menurut Ducker dasar
pengetahuan kewirausahaan adalah inovasi, artinya cara baru memanfaatkan sumber
daya untuk menciptakan kekayaan. Untuk membuahkan inovasi kita memperhatikan
perubahan-perubahan yang terjadi disekitar kita secara sistematis. Ini
menyangkut kepekaan dan ketrampilan diagnostic, dua macam kemampuan yang bisa
dipelajari lewat latihan.
Orang
yang mendirikan perusahaan harus tahu manajemen dan cara mengamalkannya.
Manajemen kewirausahaan mengutamakan empat hal :
a.
focus dasar
b.
antisipasi kebutuhan keuangan
c.
menyiapkan dan menyusun tim manajemen puncak, jauh
sebelum diperlukan
d. dan penentuan peran di pendiri dalam
hubungannya dengan orang lain.
Strategi wirausaha yang diperlukan untuk
menempatkan diri dalam pasar :
a.
pemimpin yang dominan dalam pasar
b.
imitasi kreatif
c.
monopoli dengan produk atau jasa yang sangat khusus
d.
dan menciptakan konsumen baru dengan menciptakan produk
dan jasa baru.
Teori perilaku beda dengan teori-teori
yang dibicarakan sebelunnya karena mengutamakan kemampuan yang bisa dipelajari
dan dikuasai sendiri oleh orang yang mau menjadi wirausaha. Ini berarti bahwa
berhasil atau tidaknya seorang wirausaha tidak terutama ditentukan oleh faktor-faktor diluar kuasa dirinya,
tetapi sebagian besar ditentukan sendiri olehnya.
Berpangkal dari teori perilaku, kita
bisa berupaya mengembangkan wirausaha dengan keyakinan bahwa kewirausahaan bisa
dipelajari dan dikuasai. Teori perilaku dibatasi oleh warisan sisial dan
keturunan. Kewirausahaan adalah pilihan kerja, pilihan karier. Jadi untuk
mengembangkan wirausaha kita bisa menciptakan peluang ekonomi dan peluang
belajar kewirausahaan secara sengaja dan terencana.
BAB II
PENGEMBANGAN DIRI
Tujuan
Instruksional :
- Memahami arti pentingnya pengenalan diri.
- Mengembangkan potensi diri hubungannya dengan motivasi berwirausaha.
A.
Analisis Diri
1.
Pengenalan Driri
Mengembangkan diri merupakan tugas bagi setiap
individu, agar dirinya menjadi pribadi
yang lebih baik. Untuk dapat mengembangkan diri secara optimal, individu
perlu mengerti dirinya sendiri secara mendalam, baik mengenai kekuatan yang ada
pada dirinya maupun kelemahan – kelemahannya.
Pengenalan diri dapat dicapai melalui pengalaman dan interaksi dengan orang
lain. Mengetahui diri sendiri bukanlah pekerjaan mudah. Meskipun demikian,
adanya beberapa cara yang dapat ditempuh.
a. Memperhatikan diri sendiri agar lebih peka
terhadap perasaan yang ada, reaksi yang muncul dan memehami penyebab timbulnya perasaan
dan reaksi tersebut.
b. Menjelaskan perasaan, persepsi, reaksi,
pengalaman – pengalaman, dengan menggunakan kata – kata sehingga hal – hal
tersebut menjadi lebih jelas dan biasanya memberikan arti yang baru.
c.
Untuk lebih mengenal dirinya sendiri adalah dengan
membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain.
d. Untuk lebih mengenal dirinya sendiri
adalah dengan meminta umpan balik dari orang lain.
Ilustrasi untuk dapat menjelaskan umpan
yang dapat meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri dikemukakan oleh Johari
yang dikenal dengan istilah Johari Window. Ilustrasi tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel
Johari Window
AKU
|
|
“tahu”
|
|
“tidak tahu”
Daerah
bebas (A) adalah daerah dimana persepsi antara dirinya sendiri dan orang lain
sama. Artinya orang lain melihat seseorang seperti seseorang tersebut
melihat dirinya sendiri. Sebagai
contoh : A merasa percaya diri dan orang lain juga melihat A sebagai orang yang
mempunyai kepercayaan diri.
Daerah gelap (B)
adalah daerah dimana ada beberapa hal yang diketahui oleh orang lain,
tetapi individu yang bersangkutan tidak mengetahuinya, sebagai contoh : B
mempunyai cara berbicara yang ditangkap oleh orang lain sebagai sikap yang
sombong, tetapi B tidak menyadari bahwa ia sombong.
Daerah pribadi (C), adalah daerah dimana individu
mengetahui sesuatu hal tentang dirinya sendiri tetapi disembunyikan sehingga
orang lain tidak dapat melihat. Misalnya C sebetulnya merasa tidak aman dan
cemas dilingkungan sosialnya, tetapi C selalu berusaha menutupinya dengan cara
tampil sebagai orang yang percaya diri, ramah pada semua orang, murah senyum
dan lain – lain. Di sini orang melihat C yang palsu.
Daerah ketidaksadaran (D), adalah daerah dimana
tidak diketahui baik oleh individu maupun orang lain.
Untuk memperluas daerah bebas maka perlu
mempersempit daerah pribadi dan daerah gelap. Untuk mempersempit daerah pribadi, individu harus berani membuka
dirinya agar orang lain tahu tentang individu tersebut.
Untuk mempersempit daerah gelap membutuhkan orang
lain untuk memberikan umpan balik. Tujan dari umpan balik adalah untuk
memberikan informasi yang konstruktif untuk menolong individu memahami
bagaimana perilakunya mempengaruhi orang lain dan bagaimana penilaian orang
lain terhadap perilakunya.
Dalam memberikan umpan balik, diusahakan agar
umpan balik itu tidak dirasakan sebagai suatu ancaman agar individu tidak
bersifat defensif. Umpan balik yang menolong diharapkan difokuskan pada
:
a.
Perilakunya, bukan kepribadiannya
b.
Diskripsinya, bukan penilaiannya
c.
Situasi yang spesifik
d.
Saat sekarang bukan yang telah lampau
e. Saling membagi rasa, persepsi dan
perasaan, tidak memberi petunjuk.
2.
Mengembangkan Kemempuan yang Positif
Setiap individu selalu menginginkan
kehidupannya yang selalu meningkat. Untuk mengarahkan diri ada tiga komponen
utama yang perlu diperhatikan :
a.
Mencakup masalah tujuan, keinginan dan harapan
Kebanyakan orang sulit menentukan tujuan dalam
hidupnya. Menentukan tujuan akan terasa lebih mudah apabila dikaitkan dengan
keinginan dan harapan – harapannya, sehingga tujuan tersebut dapat
dikelompokkan dalam kategori – kategori.
b.
Ketrampilan – ketrampilan yang menunjang sesuai
kebutuhan – kebutuhannya. Untuk meningkatkan diri individu perlu mengetahui
ketrampilan – ketrampilan apa yang
dipunyai yang dapat menunjang keberhasilan di masa datang.
c.
Karakteristik pribadi (yang mencakup ciri sifat dan
minat) dan keinginan pribadi yang ingin dipenuhi.
Satu hal dari individu yang sangat berperan dalam
meningkatkan kemampuan diri adalah sikap. Sikap akan berpengaruh baik dalam
mempertahankan tujuan yang akan dicapai ataupun cara – cara untuk mencapainya.
Sikap yang positif akan membuat individu percaya dan merasa dirinya mampu
melakukan hal – hal yang ingin dilakukan. Dengan kepercayaan diri yang tinggi,
individu tidak akan menyerah terhadap tantangan atau hambatan yang menghadang.
Untuk mengatasi atau menghindari sikap yang negatif tersebut,
sebelum individu melangkah untuk mencapai tujuan, perlu dikaji terlebih dahulu
tentang kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya. Kekuatan dan kelemahan
ini mencakup di segala bidang.
Diharapkan dengan mengetahui
kekuatan yang ada pada dirinya, individu akan mampu mengembangkan kekuatan
tersebut. Apabila individu sudah dapat mengidentifikasi kelemahan yang ada pada
dirinya, maka individu akan berusaha mengatasi kelemahan tersebut.
3.
Pengembangan Motivasi
Motivasi secara umum
diartikan sebagai suatu dorongan yang timbul dari diri seorang untuk mencapai
tujuan yang lebih ditentukan. Peranan
motivasi ini sangat besar dalam mengarahkan seseorang dalam bertingkah laku. Proses
timbulnya motivasi didukung adanya kebutuhan seseorang yang belum terpenuhi.
Kebutuhan yang mempunyai kekuatan
yang terbesar pada saat tertentu akan menjadi prioritas utama untuk
dilaksanakan. Secara umum proses motivasi seseorang dapat digambarkan sebagai
berikut :
Menurut Maslow, kebutuhan manusia
adalah berjenjang. Kebutuhan jenjang paling bawah atau dasar adalah kebutuhan
fisiologis yang erat dengan kelangsungan hidup manusia seperti makan, minum,
pakaian, dan lain – lain. Setelah kebutuhan fisik terpenuhi, maka individu akan
memenuhi yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan rasa aman. Rasa aman disini
adalah bebas dari rasa takut dan ancaman dari lingkungan dan juga akan adanya
ancaman tentang pekerjaannya. Apabila kebutuhan fisik dan rasa aman sudah
terpenuhi maka kebutuhan sosial dan afiliasi akan menjadi prioritas.
Jenjang kebutuhan Maslow ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Aktualisasi diri
Penghargaan
Sosial
Rasa aman
Fisiologis
Jenjang kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow
tersebut tidak selalu mengikuti jenjang dari terendah ke yeng tertinggi. Selain
faktor kebutuhan dari individu yang telah ada faktor lain mempengaruhi motivasi
seseorang . Faktor – faktor tersebut adalah :
a.
Internal, yaitu yang berasal dari individu sendiri
antara lain minat, bakat, tujuan individu dan lain – lain
b.
Ekesternal, yaitu yang berasal dari luar individu,
seperti lingkungan sosial, keluarga, tempat kerja, pimpinan dan lain – lain.
B. Motivasi Berprestasi
1.
Pengertian Motivasi dan Motivasi Berprestasi
Menurut Crow A motivasi adalah
suatu keadaan yang menyebabkan seseorang mampu melakukan dan mengarahkan
sesuatu perbuatan atau aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu.
a.
Motif adalah
dorongan dari dalam, inner need yang bersifat komplek ,laten dan potensial yang
memberikan arahan dan perilaku manusia didlam mencapai tujuan baik berupa
prestasi, afiliasi ataupun kekuasaan.
b.
Motivasi adalah kondisi yang mengarahkan pada suatu
proses yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan untuk mencapai
suatu tujuan yang diharapkan.
c.
Motivasi berprestasi adalah motif yang mendorong
individu dalam mencapai sukses dan tujuan untuk berhasil dalam kompetisi dengan
beberapa ukuran keberhasilan, yaitu dengan membandingkan perstasi.
2. Ciri - ciri Individu yang Memiliki
Berprestasi Tinggi
Antara lain:
-
Selalu bekerja keras , tangguh , tidak mudah putus asa
-
Berorientasi
kemasa depan dan menyenangi tugas
-
Menyukai balikan yang cepat dan efisien
-
Bertanggung jawab dalam memecahkan masalah
-
Efektif dan efisien dalam ussahanya mencapai tujuan
-
Memilih tugas yang ada tantangan dan menurut
kemampuannya
3. Konsep – konsep dan Teori – teori Motivasi
Berprestasi
Motivasi
berprestasi adalah salah satu aspek dari motif social yang paling menarik untuk
dikembangkan , sehingga banyak diteliti banyak ahli. Ada suatu ukuran
keunggulan yang dilakukan sebagai pembanding , ada dua kemungkinan “berhasil
atau gagal ” .
Didalam
memberikan penilaian terdapat tiga ukuran keunggulan :
- Yang berhubungan dengan tugas
- Berhubungan dengan diri sendiri
- Berhubungan dengan orang lain
Motivasi berprestasi mempunyai beberapa disposisi
penilaian :
- motif berprestasi lebih kuat
- berorientasi sukses
- tingkat aspirasi yang berorientasi antara sukses
- subyek yang di motivasi sukses sebagai factor yang mantap
4.
Faktor – factor yang Mempengaruhi Berprestasi
Antara lain
adalah : - Inteligensi
- Kebutuhan dan Pendidikan
5. Konsep Kewirausahaan, Motivasi dan
Motivasi Berprestasi
Pembinaan
kewiraswastaan terletak pada :
a. Pembentukan
sikap mental maju
b.
Membersihkan
diri dari sikap mental negatif
c. Membentuk
sikap mental positif
Seorang
wirausahaan haruslah memiliki :
- Ketrampilan berpikir kreatif
- Ketrampilan dalam mengambil keputusan
- Ketrampilan dalam kepemimpinan
- Ketrampilan manajerial
- Ketrampilan dalam bergaul antar manusia
Mengembangkan
individu , upayanya melalui :
- Pendidikan belajar sendiri
- Berlatih diri berwiraswasta
- Membentuk mental yang selaku ingin maju
- Percaya diri sendiri
- Melalui kebiasaan bersedia rajin berupaya
Memiliki
sikap mental antara lain :
- Penuh ide
- Penuh inisiatif
- Penuh kreativitas
- Memiliki self motivation tinggi
- Dapat bekerja sama
- Tahu apa maunya hidup ini
- Tahu menghitung resiko
- Mampu mencegah hambatan mental
- Selalu meningkatkan ketrampilan dan salesmanship
6.
Teori – teori, Motivasi dalam Kewirausahaan
Teori ini dikelompokkan menjadi tiga :
1. Teori – teori petunjuk ( prescriptive
theories )
2. Teori – teori isi ( content theories )
3. Teori – teori proses ( process theories )
C. Kreatifitas
1. Pengertian Kreatifitas
-
Beberapa pengertian kreatifitas menurut beberapa ahli :
a.Freedman
(1982)
Kreatifitas adalah kemampuan untuk
memahami dunia, mengintepretasikan pengalaman dan memecahkan masalah dengan
cara baru dan asli.
b.Woolfolk (1976)
Kreatifitas
adalah kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu(hasil) yang baru atau asli
atau pemecahan suatu masalah.
c.Guilford (1984)
kreatifitas
adalah cara-cara berpikir yang divergen, berpikir yang produktif, berdaya cipta
yang berpikir heuristic dan berpikir lateral.
d.Rhodes yang dikutip
Munandar(1987)
Kreatifitas
adalah kemampuan dalam 4p yaitu person, process, press, dan product.Jadi
kreatifitas harus ditinjau dari segi pribadi(person) yang kreatif, proses yang
kreatif, pendorong kretif dan hasil kreatif.
e.Conny Setiawan
Kreatifitas
adalah kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan suatu produk baru.
f.Utami Munandar (dalam Alisyahbana 1983)
Kreatifitas adalah kemampuan
untuk menciptakan hal-hal baru yang memungkinkan untuk mengubah dan memperkaya
dunianya dengn penemuan-penemuan dibidang iptek, seni maupun bidang lain.
g.Selo Sumarjan(1983)
Kreatifitas adalah kemampuan
yang efektif dalam menciptakan sesuatu yang baru, yang berbeda dalam bentuk,
susunan, gaya, tanpa atau dengan mengubah fungsi pokok dari sesuatu yang dibuat
itu.
h.Daldjoeni (1977)
Kreatifitas tidak hanya
kemampuanuntuk bersikap kritis pada diri sendiri, tetapi juga kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang beru dalam hal ini hubungan antara dirinya dengan
lingkungan, baik dalam hal materiil, sosial maupun psikis.
Dari beberapa
pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa “kretifitas adalah kemapuan
seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang beru dan Sali, yang
sebelumnya belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi”.
- Kriteria kreatifitas
1.Sensitivity problems,
artinya kratifitas dilihat dari kepekaan terhadap masalah yang muncul.
2.Originality, artinya
pemecahan masalah dengan cara baru, bukan meniru pemecahan masalah yang lain.
3.Ingenuity, artinya
kecerdikan dalam pemecahn masalah.
4.Breadth, artinya
ketepatan dalam pemecahan masalah dan berguna.
5.Recognity
by peers, artinya ada pengakuan dari kelompoknya tentang
penemuannya.
( Danny and Davies, 1982)
Hal terpenting yang harus diperhatikan dalamn
kreativitas adalah kemampuan berpikir menyebar (divergent thinking) dan berpikir menyatu (convergent thinking).
-
Convergent thinking :adanya jawaban yang benar dan
tepat.
-
Divergent thinking
: menghasilkan bermacam-macam alternative pemecahan yang luas, yang
masing-masing merupakan kemungkinan yang masuk akal, tidak terikat oleh
harapan, tidak menghendaki jawaban yang benar tetapi dipicu pemikiran asli,
spontan dan bebas, seperti melamun dan asosiasi bebas. Asosiasi bebas yang
digunakan dalam pemecahan masalah secara kelompok disebut Brainstorming.
- Berpikir Kreatif dan Kreatifitas
Berpikir kreatif berhubungan erat dengan
kreatifitas, karena merupakan hasil dari proses berpikir kreatif yang dilakukan
oleh seseorang.
Beberapa pengertian berpikir kreatif menurut para
ahli :
1.Coleman
dan Hammen ( Jalaludin Rakhmat, 1989)
Adalah berpikir yang menghasilkan metode baru, konsep baru,
pengertian baru, penemuan baru dan seni baru. Orang kreatif akan berusaha
memperoleh sesuatu yang baru.
2. Rawlingson (1971)
Berpikir kreatif dinamakan berpikir divergen atau lateral adalah
menghubungkan ide atau hal-hal yang sebelumnya tidak berhubungan.Juga
karenaterdapat banyak jawaban yang diajukan untuk memecahkan persoalan yang
dimunculkan dan pikiran itu didorong untuk menyebarkan jauh dan meluas menmcari
pemecahan masalah
- Ciri-ciri Berpikir Kreatif
1.Denny
dan Davis
(1982)
Orang yang berpikir kreatif mempunyai ciri :
fleksibel;, tidak konvensional, eksentrik (aneh), bersemangat, bebas, berpusat
pada diri sendiri, bekerja keras, berdedikasi dan intelegen.
2.Woolfolk dan Nicolich (1984)
Ciri orang yang berpikir kreatif : adanya sikap kratifitas dalm
arti luas, termasuk tujuannya, nilainya, serta sejumlah sifat kepribadian yang
mendukung orang untuk berpikir bebas, fleksibel, dan imajinatif.
3.Mc.Kinnon (Yellon 1977)
Ciri orang yang berpikir kreatif :
Ø
Memandang dirinya berbeda dan lebih sering
melukiskan diri mereka
mempuinyai daya cipta, tak
tergantung, bersifat individualistik
Ø Lebih terbuka dalam pengalaman dan
perasaan.
Ø Secara relatif tidak tertarik pada detail
kecil, tetapi lebih tertarik pada arti dan implikasi, memiliki fleksibel
kognitif, ketrampilan verbal, berminat untuk berkomunikasi dengan orang lain,
bertindak tepat, mempunyai keingintahuan intelektual yang besar.
Ø Lebih tertarik secara mendalam menyerap
pengalaman darip[ada mempertimbangkan.
Ø
Lebih bersifat intuitif.
4.Mulyono Gandadipura (1983)
Ciri orang yang berpikir
kreatif :
Ø
Bebas dalm berpikir dan bertindak.
Ø
Tidak menyukai kegiatan yang menuntut
konformitas (kesesuaian)
Ø
Tidak mudah dipengaruhi pendapat umum bila yakin
bahwa pendapatnya benar.
Ø
Kecederungan kurang dokmatis dan lebih
realistis.
Ø
Mengakui dorongan-dorongan dirinya tidak
berdasar akal.
Ø
Mengakui hal-hal yang rumit dan baru.
Ø
Menyukai humor dan memiliki good sense of humor.
Ø Menekankan pentingnya nilai-nilai teoritik
dan estetis.
5.S.C. Utami Munandar
Ciri orang
yang berpikir kreatif :
Ø
Memiliki dorongan ingin tahu yang besar
Ø
Sering mengajukan pertanyaan yang baik
Ø
Sering banyak gagasan dan usul terhadap suatu
masalh
Ø
Bebas dalam menyatakan pendapat
Ø
Menonjol dalam salah satu bidang seni
Ø Memiliki pendapat sendiri dan mampu
mengutarakannya
Ø
Tidak mudah terpengaruh orang lain
Ø
Daya imaji9nasinya kuat
Ø
Memiliki tingkat orisinalitas yang tinggi
Ø
Dapat bekerja sendiri
Ø
Senang mencoba hal-hal yang baru.
6.Guilford
Ciri orang yang berpikir
kreatif :
Ø
Adanya kelancaran, kesigapan dan kemampuan
menghasilkan banyak gagasan
Ø
Adanya fleksibilitas, yaitu kemampuan untuk
menggunakan berbagai pendekatan dalm mengatasi masalah
Ø
Adanya keaslian. Yaitu kemampuan menghsilkan
gagasan yang sli
Ø
Adanya pengembangan, yaitu kemampuan untuk
melakukan hal-hal secara detail dan terinci
Ø
Adabya perumusan kambali, yaitu kamampuan untuk
marumuskan pengertian denagn cara dan dri sudut pandang yang berbeda.
Jadi,
ciri pokok berpikir kreatif adalah :
Ø
Ciri kelancaran (fluency) yaitu menghasilkan
banyak ide atau konsep yang relevan dengan masalah yang dipecahlkan dalam waktu
yang singkat.
Ø
Ciri fleksibilitas (flexibilitas), menunjukan
bahwa individu dapat memunculkan hal-hal baru yang unik atau tidak biasa.
Ø
Ciri keaslian ( originality), individu dapt
menghasilkan ide-ide yang berbeda dan asli
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal
dari dala individu yang dapat
mempengaruhi kretivitas, diantaranya :
Ø
Sikap terbuka terhadap pengalaman dan rangsangan
dari luar atau dalam individu.
Ø
Lokus evaluasi yang internal, artinya kemampuan
individu dalam meniali produk yang dihasilkan ditentukan oleh dirinya sendiri,
meski ada kemungkinan kritik dari orang lain
Ø
Kemapuan mengadakan eksplorasi terhadap unsur,
bentuk, konsep atau membentuk kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada
sebelumnya.(Rogers, dikutip Munandar, 1988)
Arienti mengemukakan tantang
sikap dan kondisi yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kretivitas, yaitu
:
Ø
Kesendirian, artinya dalam kesendirian itu
memperoleh inspirasi untuk manciptakn sesuatu yang baru
Ø
Memerlukan waktu untuk berpikir dan berasa,
artinya untuk mengembangkan kreativitas memerlukan waktu yang khusus, tidak
bercampur dengan kegiatan yang lain
Ø
Merenungkan dan melamun dapat menimbulkan
gagasan baru yang dapat mendukung kretivitas
Ø
Berpikir bebas, memungkinkan individu menelusuri
macam-macam arah, alternatif, yang dapat melahirkan ide baru
Ø
Kemampaun melihat kesamaan dan analogi dalam
pemecahan masalah dianggap para ahli sebagai dasar dari bermacam-macam teknik
kreatif
Ø
Kesediaan menunda pemberian kritik, pertimbangan
atau penilain terhadap gagasan baru, agar tidak mematikan spontanitas dan
keberanian berkrasi
Ø
Konflik sabagai motivasi, dengan mengubah
konflik manjadi daya pendorong untuk menciptakan karativitas
Ø
Kesiagaan dan kedisiplinan untuk mencipatakan
karya yang bersifat kretif selain daya imajinasi, bakat, tetapi juga disiplin
dan kesiagaan dan kerja keras
Faktor eksternal yang mempengaruhi seseorang dalam
mengembangkan diri, yaitu :
Ø
Kebudayaan
1)
Kebudayan dapat mengembangkan krativiats jika
kebudayaan itu memberi kesempatan adil bagi pengembangan kreativitas potensial
yang dimiliki anggota masyarakat.
2)
Struktur masyarakat yang bersifat feodal dan
tradisiaonal menghambat perkembangan kreativitas individu anggoata masyarakat.
3)
Adanya kebudayaan creativogenic,
yaitu kebudayaan yang memupuk dan mengembangkan kreativitas dalam masyarakat,
antara lain :
¨ Tersedianya sarana kebudayaan, misal ada
peralatan, bahan dan media
¨ Adanya keterbukaan terhadap rangsangan
kebudayaan bagi semua lapisan masyarakat.
¨ Menekankan pada becoming dan tidak hanya being,
artinya tidak menekankan pada kepentingan untuk masa sekarang melainkan
berorientasi pada masa mendatang
¨ Memberi kebebasan terhadap semua warga
negaratanpa diskriminasi, terutama jenis kelamin
¨ Adanya kebebasan setelah pengalamn tekanan
dan tindakan keras, artinya setelah kemerdekaan diperoleh dan kebebasan dapat
dinikmati
¨
Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang
berbeda
¨
Adanya toleransi terhadap pandangan yang berbeda
¨ Adanya interaksi antara individu yang
berhasil
¨
Adnya insentif dan penghargaan bagi hasil karya
kreatif
Ø
Lingkungan
1)
Dalam lingkungan keluarga orang tua adalah pemegang otoritas,
sehingga peranannya sangat menentukan pembentukan krativitas anak
2)
Lingkungan sekolah cukup besar pengaruhnya terhadap
kemampuan berpikir nak untuk menghasilkan produk kreativitas, yaitu berasal
dari guru.
3)
Lingkungan pekerjaan yang terdiri atas tugas-tugas yang
harus dilakukan, kesempatan untuk berkembang, suasana kerja yang menyenangkan,
sikap pimpinan yang kondusif mendorong
pekerja dalam bekerja & berpikir kreatif
4)
Kegiatan dalam masyarakat baik yang digerakan oleh
perseorangan atau lembaga membantu timbulanya krativitas anggota masyarakat.
- Tahapan dalam Berpikir kreatif
·
Menurut Rawlinson (1971) dan Wallas (1978)
a)
Tahap persiapan yaitu, tahap untuk memperoleh fakta
tentang persoalan yang dipecahkan ( pengumpulan data atau informasi)
b) Tahap usaha yaitu, tahap dimana individu
menerapkan cara berpikir divergen (menyebar)
c) Tahap inkubasi yaitu, tahap dimana
individu seolah meninggalkan (melepaskan diri) dari persoalan dan memasukannya
ke dalam bawah sadar (mengeraminya), sedang kesadarannya memikirkan hal lain
d) Tahap pengertian yaitu, tahap diperolehnya
insisht atau bias adisebut “Aha Erlibnis”. Ciri khasnya ; adanya penerangan
(iluminasi) yang memndadak yang menyadarkan orang akan ditemukannya
jawaban.biasanya diikuti perasaan lega
e) Tahap evaluasi yaitu, tahap diman ide yang
dihasilkan diperiksa dengan teliti serta kritis denganmemisahkan ide yang
kurang berguna, tidak sesuai atau yang terlalu mahal biayanya bila dilakukan
·
Menurut Wallas
a)
Tahap persiapan
b)
Tahap inkubasi
c)
Tahap iluminasi
d)
Tahap verifiaksi
Perbedaan pendapat ini terletak pada tahap
usaha, pada wallas tahap usaha telah masuk dalam tahap persiapan.
6. Teknik untuk Berpikir
Kreatif
·
Menurut A.S. Munandar (1988)
a.
Teknik pemanasan
Berpikir kratif tidak dapat langsung dilaksanakan, tetapi harus
dimulai dari pemansan lebih dahulu. Kita perlu membebaskan diri dari peraturan
dan hukum berpikir yang berlaku yaitu hanya satu jawaban yang benar, menuju
pemikiran yang menghasilkan gagasan
b.
Teknik pemikiran dan perasaan berakhir terbuka ( opened thoughts and feeling)
Teknik ini mendorong individu untuk berpikir kratif, divergen,
yaitu pertanyaan yang menimbulkan berbagai jawaban yang merupakan ungkapan
perasaan.
c.
Teknik sumbang saran ( brainstorming)
Teknik ini dikembangkan oleh Osborn, yaitu teknik untuk
mendapatkan banyak ide dari kelompok manusia dalam waktu singkat. Tugasnya
memberikan jawaban sebanyak mungkin terhadap masalah yang dipecahkan dan harus
memperhatikan :
1)
Tidak boleh memberikan kritik terhadap gagasan yang
diajukan anggota kelompok
2)
Kebebasan dalam memberikan gagasan
3)
Penekanan pada kualitas, artinya makin banyak gagasan
makin baik.
4)
Diperbolehkan mengadakan kombinasi serta peningkatan
gagasan, artinya individu dapat mengembangkan dan meneruskan gagasan anggota
lain sengga menjadi lebih baik
5)
Tidak perlu mempersoalkan timbulnya gagasan yang
tampaknya sama, karena
ü
Kemungkinan gagasan itu memang ada perbedaan
ü
Gagasan itu dapat menimbulkan gagsan lain
ü
Gagsan tersebut dapat dipisahkan
ü
Dapat menghambat pencetusan gagasan baru
d.
Teknik penggunaan daftar kata-kata ( chek list )
Menggunakan daftar kata-kata untuk merangsang tumbuhnya gagasan
baru bila timbulnya gagasan mengalami kemacetan. Dasar pemikiran teknik nin
bahwa gagasan kreatif itu dapat merupakan kombinasi dari unsur-unsur yang
sebelumnya tidak berhubungan
e.
Teknik mencatat sifat (attribute testing)
Teknik ini dimulai dengan mencatat semua sifat, ciri, obyek atau
masalah yang akan dipecahkan, misal ; obyek, ukuran. Bentuk, fungsi, dll.
Kemudian ditinjau dan dipertimbangkan kemungkinan diadakan perubahan.
7. Hambatan – hambatan Dalam Berpikir Kreatif
Dalam berpikir kreatif, orang sering menghadapi hambatan atau
kendala. Pada umumnya hambatan yang dihadapi adalah hambatan mental yang dapat
berasal dari diri sendiri maupun dari lingkungannya.
Hambatan yang berasal dari dalam diri
yaitu :
a.
Hambatan
emosional ( Emotional Barriers ), yaitu ketidakmampuan berpikir kreatif
akibat perasaan tertentu yang mengganggu, missal takut berbuat salah, takut
diangap bodoh, takut ditertawakan orang lain, takut gagal, dll. Perasaan
tersebut menyebabkan seseorang tidak mampu mengeluarkan ide kreatifnya dengan
baik.
b.
Hambatan persepsi ( perceptional Barries ), yaitu hambatan yang
berhubungan dengan kemampuan intelektual, tetapi seseorang kurang mampu mempersepsikan masalah yang dihadapi dengan jelas dan benar.
c.
Hambatan yang
dipelajari ( Learned Barriers ), yaitu hambatan berpikir kreatif karena
terpaku pada apa yang dipelajari.
Hambatan yang berasal dari luar diri
antara lain :
a.
Hambatan karena kebudayaan ( Cultural Barriers )
Kebudayaan
yang dianut masyarakat , misalnya aturan yang berlaku,nilai – nilai, norma yang
dianut sangat berpengaruh pada kemampuan berpikir warganya. Pendapat yang
diterima masyarakat hanya yang bersifat logis dan beralasan.
b.
Hambatan yang berasal dari lingkungan kerja
Kemampuan
berpikir kreatif dapat dipengaruhi oleh lingkungan kerja individu yang
bersangkutan, misal atasan dan teman – temannya.
c. Disamping hambatan
dari luar, juga bisa didapat dari keluarga. Bila orang tua urang mampu
memberikan kesempatan kepada anak – anak untuk berpikir kreatif maka dorongan
anak untuk berpikir kreatif akan hilang.
8. Cara – cara mengembangkan kemampuan berpikir kreatif
Pada dasarnya manusia dilahirkan punya pembawaan untuk
dapat berpikir kreatif, tetapi dalam kenyataanya kemampuan itu tidak selamanya
dapat terealisir. Banyak hambatan yang dialami selama perjalanan hidup baik
pendidikan yang diterima maupun pengaruh lingkungan dekatnya. Pendidikan dalam
keluarga umumnya ditangani oleh orang tua sangat menentukan perkembangan daya
kreativita anak. Hubungan serta komunikasi yang baik akan membantu anak dalam
berpikir kreatif. Keluarga sanagt besar peranannya dalam pengembangan kemampuan
berpikir kreatif , orang tua sebaiknya memberikan dorongan agar anak
mengembangkan kreativitasnya.
Sekolah merupakan lingkungan kedua bagi anak, peranan
guru sangat besar dalam mengembangkan kemampuan berpikir anak. Pada anak
menginjak masa remaja berpikir kreatif lebih menekankan munculnya gagasan –
gagasan baru, mengembangkan daya imajinasinya.
Pada lingkungan kerja, seseorang yang mendapatkan
pekerjaan sesuai dengan minatnya akan lebih bergairah bekerja, lebih mendorong
untuk mengembangkan kemampuannya serta mewujudkan kreativitasnya.
Untuk mendukung perkembangan tersebut diperlukan
beberapa hal antara lain :
1.
Mempunyai pendidikan yang mendukung kreativitas
2.
Mempunyai keberanian kreatif, menolak sesuatu yang baku untuk menciptakan
yang baru
3.
Mempunyai peluang untuk menciptakan kreativitas
4.
Mempunyai motivasi intelektual yang tinggi
5.
Mempunyai kemampuan kognitif
6. Sikap yang bebas, mandiri dan percaya diri
9. Kreativitas
dan Kewirausahaan
Pengertian kewirausahaan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1989 ) mempunyai arti yang sepadan denagn wiraswasta yaitu orang
yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menemukan cara produksi baru,
menyusun operasi untuk menghasilkan produk baru, memasarkannya serta mengatur
permodalan operasinya.. Denagn demikian menjadi seorang wirausahawan harus
memiliki kreativitas dan keberanian untuk tidak bergantung kepada orang lain,
keberanian menghadapi kondisi dan situasi disekitarnya, penuh rasa optimistis
akan keberhasilan ide – ide yang dibuatnya.
Wirausahawan
sebagai seorang innovator mempunyai ciri – ciri
sebagai berikut :
a.
Penuh inisiatif dan mandiri
b.
Mampu menentukan sikap mengahadapi lingkungannya
c.
Ulet dan berani menanggung resiko
d.
Memiliki usaha kuat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
10. Cara Pengukuran Kreativitas
Untuk mengetahui tingkat kreativitas seseorang menurut
Dedi Supriadi (1994) dapat dilakukan dengan 5 pendekatan :
a.
Pendekatan Analisis Obyektif
Mengetahui kreativitas seseorang dengan mengukur hasil proses pemikiran
kreatif berupa benda atau karya yang
dapat dilihat wujud fisiknya. Semakin banyak produksi dan semakin tinggi
kualitasnya serta orisinalitasnya menunjukkan tingakat kreativitas orang
tersebut
b.
Pendekatan Pertimbangan Subyektif
Menekankan pada pertimbangan – pertimbangan subyektif peneliti terhadap
individu atau hasil kreatif yang dicapai. Semua itu dapat dicapai peneliti
melalui sumber informasi , antara lain :
1.
Menggunakan kamus tertentu, misal Kamus Biografi yang
memuat tentang orang – orang kreatif.
2.
Menggunakan sumber biografi, catatan sejarah dan
antologi tentang orang yang kreatif dan produk kreatifnya.
3.
Menggunakan keahlian pakar untuk menilai kreativitas
orang tertentu sesuai dengan bidangnya.
4.
Menggunakan kesepakatan umum antara para pakar dengan
anggota masyarakat dalam menentukan daya kreativitasnya.
5.
Menggunakan pertimbangan pengamat yang berwenang, guru,
orang tua , dan teman sebaya untuk menilai kreativitas seseorang.
c.
Menggunakan Inventory Kepribadian
Inventory adalah suatu alat yang berbentuk pernyataan atau pertanyaan
yang harus dijawab atau direspon oleh individu, sehingga dari jawaban dan
responnya bisa diketahui apa yang dikehendaki inventory tersebut. Pengukurannya
meliputi sikap, motivasi, minat, gaya
berpikir dan kebiasaan berperilaku.
Untuk mengungkap kepribadian yang kreatif digunakan Skala Sikap Kreatif,
Skala Kepribadian Kreatif, Group Inventory for Finding Creative Talent, dll.
- Menggunakan riwayat hidup atau biografi
Riwayat
hidup atau biografi adalah catatan – catatan yang berisi perjalanan hidup
seseorang baik yang ditulis sendiri maupun yang ditulis orang lain.
Inventory
biografi ini mengungkap tentang minat, hobi, kehidupan masa kecil serta
pengalaman yang bermakna.
- Dengan menggunakan tes kreativitas
Banyak
digunakan oleh ahli psikologi, antara lain Munandar, Guilford,
Torrance, dan
Williams.
Tes
kreativitas akan menghasilkan angka yang disebut angka kreativitas atau CQ (
Creativity Quotient ). Umumnya
terdiri dari tes berbentuk verbal ( kemampuan penggunaan bahasa ) dan figural (
menggunakan gambar ). Tes kreativitas menekankan keunikan dan
perbedaannya dengan orang lain serta
keaslian, keluasan, kelancaran, kerincian jawaban.
Tes
kreativitas yang terkenal adalah : Tes Kreativitas Verbal (ciptaan Munandar ) ,
The Torrance, Test of creativity Thinking ( ciptaan Paul Torrance ), Creativity
Assesment Packet ( ciptaan Williams ) yang terdiri dari 2 macam yaitu Test of
Divergent Thinking dan Test of Divergent Feeling.
D. Komunikasi Interpersonal
Beberapa pokok yang dibicarakan adalah
mengenai hubungan interpersonal dan komunikasi.
1.
Pengertian hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal mempunyai
pengertian luas dan sempit.Dalam pengertian yang luas, hubungan interpersonal
adalah interksi seseorang dengan orang lain tetapi hanya dalam organisasi kerja
Hubungan interpersonal secara harfiah mencakup
semua hubungan interaksi yang terjadi antara dua orang atau lebih, khususnya
terjadi antara orang-orang dalam suatu organisasi kekayaan atau organisasi
resmi/formal ( Higgins, 1982 )
Titik
sentral hubungan interpersonal adalah manusia yang tidak lepas dalam hubungan
dan interaksi dengan orang lain.
Hubungan
interpersonal mempunyai tujuan tertentu , yaitu untuk memelihara harmoni,
saling mempengaruhi, mengubah sikap perilaku, dan sebagainya. Hubungan interpersonal dapat memperlancar
komunikasi dengan mengembangkan segi-segi positif dari tabiat manusia.
Secara kodrati, manusia tidak mungkin
hidup sendiri. Manusia dilahirkan seorang diri namun dalam proses selanjutnya,
ia membutuhkan manusia lain disekitarnya.Ini merupakan tanda bahwa manusia
adalah makhluk social, yaitu makhluk yang hidup bersama.
Komunikasi memegang peranan penting dalam
upaya seseorang, kelompok, atau organisasi
untuk mencapai tujuan. Fungsi utamanya menciptkan “pengertian”, alat
untuk berinteraksi, menjalin hubungan dengan pihak tertentu dalam upaya
pencapaian tujuan.
Salah satu bentuk komunikasi adalah komunikasi interpersonal atau
komunikasi antar pribadi yaitu komunikasi antar 2 orang dimana terjadi kontak
langsung dalam bentuk percakapan, contoh : face to face atau melalui telepon.
Ciri khas komunikasi pribadi adalah sifatnya “ 2 arah dan timbal balik ”.
Menurut Rogers, komunikasi antar pribadi dapat bersifat hemofili dan
heterofili. Komunikasi bersifat homofili terjadi bila derajat pasangan
perseorangan yang berinteraksi memiliki kesamaan sifat (kepercayaan,
pendidikan, status sosial, dll). Sedang komunikasi bersifat heterofili terjadi
bila derajat pasangan orang-orang yang berinteraksi yang berbeda dalam
sifat-sifat tertentu.
Komunikasi interpersonal dilakukan
seseorang untuk tujuan pribadi maupun kepentingan kelompok atau organisasi.
Komunikasi interpersonal bentuknya bervariasi antara lain konsultasi, lobby,
pertemuan empat mata, negosiasi, dan sebagainya.
Proses komunikasi interpersonal menjadi
efektif bila ada hubungan interpersonal yang baik. Hubungan interpersonal
mempunyai tujuan tertentu yaitu untuk memelihara harmoni, saling mempengaruhi,
mengubah sikap perilaku, mampu mencegah timbulnya sikap-sikap konfrontatif,
konflik fisik serta meredam hambatan-hambatan psikologis. Kehidupan bersama
dalam kelompok menjadi penting untuk dapat memenuhi kebutuhan.
2. Komunikasi Interpersonal dan Pengembangan Diri
Kehidupan manusia telah terintegrasikan
dalam tata kehidupan yang mengglobal. Akibatnya terjadi kondisi saling
ketergantungan dan persaingan antarmanusia, kelompok dalam masyarakat, dalam
upaya memenuhi kebutuhan atau dapat berperan dan diakui eksistensinya. Secara
individual manusia harus mampu mengembangkan dirinya, membina dan mengembangkan
potensi dan kemampuan dirinya agar dapat beradaptasi dengan lingkungan dan
berkembang.
Untuk bisa lebih peka dan terbuka terhadap
orang lain maka interaksi-hubungan komunikasi interpersonal harus dilakukan. Seseorang
harus senantiasa berinteraksi dengan orang lain, menjalin dan membina hubungan
yang harmonis dengan orang lain. Oleh karena itu komunikasi interpersonal mempunyai
peranan penting.
Menurut Gerungan
(1991) ada 3 faktor yang mendasari terjadinya hubungan interpersonal yaitu
imitasi, sugesti dan simpati. Imitasi terjadi jika seseorang menjalin hubungan
dengan orang lain dengan mencontoh, meniru, menjadikan dia sebagai teladan.
Sugesti dilakukan jika seseorang menjalin hubungan karena terpengaruh hubungan
keadaan orang itu. Jika seseorang menjalin hubungan dengan orang lain karena
perasaan tertarik, maka hubungan terjadi atas dasar simpati. Menurut Gerungan
(1991) hubungan interpersonal berdasarkan faktor imitasi atau simpati lebih
baik dibanding dengan sugesti.
Jika
seseorang melakukan hubungan interpersonal dengan baik dimana dia berada, maka
dia akan mampu melakukan komunikasi interpersonal dengan baik pula.
3. Komunikasi Interpersonal dalam Organisasi dan
Kegiatan Bisnis
Tujuannya adalah untuk membentuk
pengertian/pemahaman yang lebih mendalam terhadap sesuatu hal yang bersifat
spesifik serta untuk tujuan tertentu yang sifatnya spesifik pula (contoh :
konsultasi, lobby), untuk merubah sikap dan perilaku guna kelancaran
pengambilan keputusan atau penyusunan program. Sedangkan tujuan yang lebih
luasnya adalah untuk memperlancar jalannya perundingan/negosiasi, untuk
menjalin kerjasama atau untuk menyelesaikan masalah atau sengketa..
Kenyataan menunjukkan keberhasilan
pengambilan keputusan penyelesaian konflik lebih banyak karena peran lobby,
demikian pula dalam hal pengembangan organisasi dan kegiatan bisnis.
E. KOMUNIKASI
1. Pengertian komunikasi
Ada tiga unsur dalam komunikasi yaitu:
a. komunikator dan komunikan
b. Informasi
c. Media,alat,cara,metode
penyampaian informasi
Menurut
Astrid{1997},komunikator adalah individu atau kelompok yang mengambil prakarsa ataupun yang sedang
mengadakan komunikasi dengan individu atau kelompok sasaran yang lain.Sedangkan
komunikan adalah obyek kegiatan informasi.
Menurut
onong{1981}menyatakan informasi adalah nama suatu kegiatan pengawasan terhadap
apa yang ditukar dan menukarkan dengan dunia luar.
2. Proses terjadinya
komunikasi
Menurut
Onong{1981},komunikasi dibagi menjadi komunikasi verbal dan komunikasi non
verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan lambang
bahasa. Sedangkan komunikasa non verbal
adalah komunikasi dengan jalan yang menyangkut gerak-gerik {gesture},
sikap{posture},ekspresi muka{facial Expression},pakaian yang bersifat simbolik
{symbolic clothing}.
3. Cara-cara agar komunikasi
efektif dalam komunikasi massa
a.Pesan harus dirancangkan dan
disampaikan sedemikian rupa sehingga menarik perhatian komunikan.
b.Pesan harus menggunakan
lambang-lambang dan tertuju pada pengalaman
yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama-sama mengerti.
c.Pesan harus membangkitkan
kebutuhan pribadi komunikan.
d.Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan
pribadi tadi.
e.Perlu mengetahui waktu yang tepat untuk pesan bahasa yang dipergunakan
supaya pesan dapat dimengerti.
-Dua faktor
pada diri komunikator yaitu adanya kepercayaan kepada komunikator dan daya tarik komunikator.
4. Cara-cara agar komunikasi efektif didalam
organisasi
a.Saluran
komunikasi harus diketahui secara pasti.
b.Saluran
komunikasi harus diusahakan sependek mungkin.
c.Harus
ada saluran dalam komunikasi.
d.Setiap
komunikasi harus melalui saluran yang lengkap.
e.Sumber
komunikasi harus dapat dipercaya.
f.saluran
komunikasi tidak boleh diselingi.
5. Hambatan-hambatan dalam komunikasi
- Hambatan komunikasi bersifat obyektif dan
subyektif.Hambatan yang bersifat obyektif adalah gangguan dan halangan jalannya
komunikasi yang tidak disengaja oleh
pihak lain,sedangkan hambatan subyektif adalah suatu hambatan yang sengaja
dibuat oleh orang-orang lain.
- Hambatan dalam komunikasi yang lain
yaitu:
norse{gangguan},interest{kepentingan},motyivasi dan prasangka{prejudice}
- Gangguan{noise} ada 2 macam:
a.Gangguan mekanik,merupakan gangguan yang bersifat fisik.
b.Gangguan
semantik,merupakan kekacauan mengenai pengertian istilah atau konsep yang terdapat pada komunikator.
6. Bentuk komunikasi
- Komunikasi dibagi tiga yaitu komunikasi personal,komunikasi
kelompok, dan komunikasi massa.
a.Komunikasi Personal
Komuniksai
ini meliputi komunikasi interpersonal yang merupakan komunikasi antar pribadi yaitu komunikasi
antara dua orang,dimana terjadi
kontak langsung dalam bentuk percakapan.komunikasi jenis ini dengan
cara berhadapan muka{face to
face}dan dapat melalui telepon.Ciri khas komuni- kasi ini adalah sifatnya dua arah dan
timbal balik.
- Menurut Rogers,komunikasi antar pribadi
dibagi menjadi homofili dan hetero fili. Homofili adalah istilah yang
menggambarkan derajat pasangan perorangan yang berinteraksi yang memiliki
kesamaan sifat seperti kepercayaan,nilai
kependidikan,status sosial.Sedangkan heterofili adalah derajat
pasangan orang-orang yang berinteraksi
yang berbeda dalam sifat-sifat tertentu.
- Proses yang mempengaruhi penafsiran kita
terhadap stimuki adalah berpikir dalam berpikir melibatkan proses yaitu
sensasi,persepsi, dan memori.
- Sensasi berarti alat penginderaan yang
menghubungkan organisme dengan
lingkungan.
- Persepsi adalah pengalaman tentang
obyek,peristiwa yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
- Memori melalui tiga proses yaitu:
a. Rekaman adalah pencatatan informasi melalui
reseptor indra dan sirkuit syaraf interna.
b. Penyimpanan,menentukan berapa lama informasi
berada bersama kita.
c. Panggilan adalah
menggunakan informasi yang disimpan.
b.Komunikasi kelompok
- Komunikasi
kelompok adalah komunikasi seseorang atau komunikator dengan sejumlah orang
{komunikan} yang berkumpul bersama-sama dalam bentuk kelompok.
- Menurut
jumlahnya, kelompok bisa kecil maupun besar.
- Kelompok
kecil adalah kelompok komunikasi yang dalam situasi komunikasi terdapat
kesempatan untuk memberi tanggapan secara verbal.
- Jadi
kelompok adalah sejumlah orang yang mempunyai kesatuan psikologi, interaksi dan
semacamnya.
c.Komunikasi
Massa
- Komunikasi massa yaitu komunikasi melalui
media masssa modern,misalnya melalui surat kabar,film,dan siaran radio.
- Menurut Luthans{1973}ada 6 sistem hubungan
komunikasi dalam organisasi yaitu:
a. Hubungan
serial yaitu keadaan dimana satu bagian organisasi hanya mempunyai hubungan
dengan satu bagian lain yang berdekatan.
b. Hubungan
radial yaitu dimana satu bagian dapat berkomunikasi dengan lebih dari satu bagian yang lain.
c. Hubungan
sirkuler,struktur ini mendorong terjadinya komunikasi yang terbuka dan
partisipasi yang maksimal.
d. Komunikasi bentuk-bentuk
komunikasi dari tiga struktur diatas yaitu radial sekuler.
e. Serial-radial
f. Serial-sirkular-radial
BAB
III
KEPEMIMPINAN
A.Pendahuluan.
Pengertian
Kepemimpinan menurut:
- H.koontz and Cyril O’Donnel,1982
Kepemimpinan
adalah suatu seni atau proses mempengaruhi sekelompok orang sehingga mereka mau
bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompok.
- Davis,1977
Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mengajak orang lain mencapai tujuan yang sudah
ditentukan dengan penuh semangat.
- Terry,1954
Kepemimpinan
adalah kegiatan untuk mempengaruhi norang-orang agar bekerja dengan ihklas
unytuk mencapai tujuan bersama.
Jadi
kepemimpinan adalah merupakan tindakan seseorang pemimpin kepeda anggota
kelompoknya dalam upaya mencapai tuijuan bersama yang telah ditentukan.
Pemimpin
dan Manajer.
Natural Leader : seseorang dengan nalurinya , sikapnya,
kemampuannya, dan ciri-ciri kepribadiannya dapat menciptakan keadaan sehingga
orang lain yang dipimpinnya dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Management Leader: seseorang dengan kedudukannya
sebagai pemimpin dalam melaksanakan tugas berdasarkan prinsip dasar manajemen
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian sehingga
dapat menciptakan keadaan orang lain yang dipimpinnya saling bekerja untuk
mencapai tujuan.
Karakteristik
manajer yaitu:
a. Seorang pegawai tinggi atau tertinggi pada sektor swasta atau pemerintahan.
b. Seorang yang baru dapat bekerja bila
tersedia sarana seperti modal, kantor,
telepon, dll.
c. Seorang
yang bekerja untuk orang lain.
d.Orang yang bekerja atas kebijakan-
kebijakan yang telah ditentukan.
B. Teori Kepemimpinan
o
Teori Genetis.
Menurut
teori ini seseorang akan menjadi pemimpin apabila mereka dilahirkan dengan
bakat-bakat kepemimipinan.
o Teori Sosial.
“ Leader are made not born”. Setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila
diberikan pendidikan dan pengalaman.
o
Teori Ekologis.
Intinya adalah seseorang akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila
ia dilahirkan telah mempunyai bakat- bakat kepemimpinan yang dikembangkan melalui pendidikan dan
pengalaman- pengalaman.
1. Sifat
Kepemimpinan.
1.
Social Sensivity.
Dengan
tepat dapat merasakan dan mengerti tingkah laku dan peka terhadap kelompoknya.
- Behavioral Flexibility.
Dapat
menyesuaikan tingkah lakunya untuk mengadakan perubahan sesuai dengan kebutuhan
dan situasi kelompoknya.
Sifat- sifat
pemimpin dalam dunia usaha :
a.
Memiliki pengetahuan dan teknologi.
b.
Kemantapan kemandirian.
c.
Memegang teguh prinsip- prinsip kerja.
d.
Kreativitas yang tinggi.
e.
Kecermatan dalam melaksanakan tugas.
f.
Keberanian moral untuk bertindak.
g.
Kepribadian yang menarik.
h.
Kecerdasan yang tinggi.
Kriteria
seorang pemimpin ( menurut Terry ):
a.
Kekuatan.
b.
Keseimbangan emosi.
c.
Pengetahuan tentang hubungan kemanusiaan.
d.
Motivasi pribadi.
e.
Kecakapan berkomunikasi.
f.
Kecakapan mengajar.
g.
Kecakapan bergaul.
h.
Kemampuan teknis.
2.Perilaku
Kepemimpinan.
Perilaku pemimpin menyangkut 2 bidang utama
yaitu:
A.
Perilaku yang berorientasi pada tugas.
Pola perilaku yang ditunjukkan yaitu:
1.
Merumusakan dan menetapkan tujuan-tujuan.
2.
Memberitahukan pada orang lain apa yang diharapkan dari
mereka.
3.
Menentukan prosedur-prosedur yang rinci.
4.
Berminat mencapai peningkatan produktivitas.
5.
Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalam
merencanakan dan mengarahkan.
Teknik perilaku
kepemimpinan yang efektif yaitu:
1)
Memberikan perintah.
2)
Memberikan teguran.
3)
Memberikan pujian.
4)
Memelihara sikap yang baik.
5)
Menerima saran dari bawahan.
6)
Memperkuat rasa persatuan.
7)
Mengenalkan anggota baru.
8)
Menciptakan disiplin kerja.
B.
Perilaku yang berorientasi pada orang lain.
Pemimpin yang berorientasi pada orang umumnya
berpola perilaku :
1)
Perhatian yang besar pada terciptanya keharmonisan
dalam organisasi.
2)
Menciptakan komunikasi timbal balik.
3)
Menciptakan suasana kerja sama dan gugus kerja dalam
organisasi.
4)
Menunjukkan pengertian dan rasa hormat.
5)
Pendelegasian kekuasaan dan tanggung jawab.
3.Kepemimpinan
Situasional.
Menurut
Blanchard dan Paul Hersey ada 4 tahap kedewasaan bawahan yang perlu
diantisipasi atasan dalam menerapkan gaya
kepemimpinan yaitu:
1.
Telling
Gaya
kepemimpinan dengan sikap tugas yang tinggi, tetapi sikap pergaulannya rendah.
Diterapkan dalam menghadapi bawahan yang memiliki tingkat kematangan yang
rendah.
2.
Selling
Gaya
kepemimpinan dengan sikap tugas yang tinggi, tetapi sikap pergaulannya tinggi.
Diterapkan dalam menghadapi bawahan yang memiliki tingkat kematangan yang
rendah menuju sedang,namun telah memiliki kemampuan.
3.
Participating
Gaya
kepemimpinan dengan sikap tugas yang tinggi, tetapi sikap pergaulannya rendah.
Diterapkan dalam menghadapi bawahan yang memiliki tingkat kematangan yang
sedang menuju tinggi, dimana para bawahan memiliki kemampuan tetapi
kemampuannya rendah.
4.
Delegating
Gaya
kepemimpinan dengan sikap tugas yang rendah, tetapi sikap pergaulannya rendah.
Diterapkan dalam menghadapi bawahan yang memiliki tingkat kematangan yang
tinggi dan kemauan yang tinggi pula.
Dalam menghadapi
situasi yang berkembang sangat cepat baik intern atau ekstern organisasi,
pemimpin harus melakukan 2 hal yaitu:
1)
Learning by doing
Seorang pemimpin harus proaktif mengikuti setiap perkembangan situasi
terkini.
2)
Konsekuensinya terhadap pemimpin adalah harus bisa
mensikapi faktor- faktor eksternal yang muncul yaitu:
a.
Marketing mix
b. Kebijakan pemerintah dalam dunia usaha.
c.
Dengan supplier.
C. Peran Manager Dalam
Perusahaan
Setiap organisasi
mempunyai rencana dan cara pencapaian tujuan melalui program-program dan
metode-metode tertentu termasuk di dalamnya adalah tugas mencari dan
mengalokasikan sumber daya yang dimiliki organisasi ( Safri Mangkupawiro dan
Ir. Tb. Ahmad Maulana, 1999)
Proses ini dinamakan manajemen. Orang yang bertanggung jawab terhadap
organisasi dalam mencapai tujuannnya disebut manajer. Tugas dan peran manajer
secara umum dalam perusahaan adalah merencanakan, mengorganisasikan, memimpin,
dan mengendalikan pekerjaan staf dan karyawan perusahaan dan menggunakan
sumber-sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi
yang telah ditetapkan. Fungsi perencanaan dilakukan dengan menetapkan apa yang
harus dilaksanakan oleh anggota-anggota organisasi untuk menyelesaikan
pekerjaan. Fungsi pengorganisasian dilakukan dengan cara mendistribusikan
tugas-tugas kepada para anggota kelompok, mendelegasikan wewenang dan
menetapkan hubungan kerja antaranggota. Funngsi kepemimpinan dikerjakan manajer
dengan menggerakkan dan memimpin kelompok secara efisien dan efektif ke arah
pencapaian tujuan. Fungsi pengendalaian dilakukan pada setiap pelaksanaan
kegiatan agar jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
Fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan
manajer, dalam penerapannya tidak akan terlepas dan selalu melekat pada
fungsi-fungsi operasioanal perusahaan yang meliputi:
1. Pemasaran
Proses manajemen pemasaran
terdiri dari analisis peluang-peluang pasar, penelitian dan pemilihan pasar
sasaran, pengembangan strategi pemasaran, pelaksanaan serta pengendalian upaya
pemasaran. Strategi pemasaran
meliputi pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran (marketing mix) dan alokasi biaya. Marketing mix meliputi 4P, yaitu: product, price, place, dan promotion.
2
Produksi
Bagian
produkasi adalah suatu bagian yang di dalam perusahaan bertugas untuk mengatur
kegiatan-kegiatan yang diperlukabn dalam penyelenggaraan produksi. Manajer
harus memperhatikan dari proses perencanaan produksi hingga packaging dan selalu memperhatikan
“Empat Tepat”, yaitu:
a. Tepat
jumlah
b. Tepat
mutu
c. Tepat
waktu
d. Tepat
harga
3
Personalia (SDM)
Manajer
menetapkan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan, melakuakn recruitment dan seleksi penempatan dan
pengembangan tenaga kerja. Manajer harus menerapkan pola “the right man on the right place”.
Pengevaluasian SDM dalam organisai dilakukan dengan model 4C, yaitu:
a.
Competence
Kompetensi
diukur dari kemampuan karyawan dalam melakukan pekerjaan.
b.
Commitment
Komitmen
diukur seberapa besar komitmen dan loyalitas karyawan pada pekerjaan dan
perusahaan.
c. Congruence
Keserasian
dilihat dari keserasian antara tujuan perusahaan dengan harapan karyawan.
d. Cost effectiveness
Efektivitas biaya diukur dari penghematan upah,
tunjangan, dan lain-lain.
4. Pembelanjaan
perusahaan
Pembelanjaan perusahaan (bussines finance) atau manajemen
keuangan (financial management)
adalah keseluruhan aktivitas yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan
dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut.
Pada prinsipnya pemenuhan kebutuhan dana
perusahaan ada 2 yaitu:
i.
Sumber Intern
Misalnya setoran modal pemilik perusahaan , laba ditahan (retairned earning) dan akumulasi
penyusutan.
ii. Sumber
Ekstern
Misalnya hutang dagang, kredit
bank, dan penjualan obligasi.
Peran manajer sangat besar
terutama dalam rangka menghimpun dana, efisiensi dan efektivitas penggunaan
dana untuk kebutuhan investasi baik dalam modal kerja maupun aktiva tetap dan
mencegah adanya kebocoran dana yang merugikan perusahaan (Safri Mangkuprawiro
dan Ir. Tb Ahmad Maulana)
BAB IV
PENGENALAN DUNIA USAHA
Seorang
wirausaha yang akan memulai usahanya perlu memperhatikan dengan cermat, usaha
apa yang cocok untuk memperoleh penghasilan atau nafkah, baik bagi dirinya
maupun untuk keluarganya.
Yang perlu di pertimbangkan oleh calon wirausaha
baru yaitu :
1. Memilih
bidang usaha
Dalam
memilih bidang usaha, hendaknya dipertimbangkan terlebih dahulu:
a.
Kecakapan usaha yang kita punyai, belum tentu berguna
bagi masyarakat dilingkungan kita.
b.
Bidang usaha yang pada masa lampau mengalami
kesuksesan, belum tentu demikian untuk masa sekarang
c.
Bidang uasaha yang ditangani orang lain berhasil, belum
tentu berhasil apabila kita juga menanganinya.
d.
Bidang usaha yang berkembang disuatu tempat, belum
tentu dapat berkembang ditempat lain.
Ketika ada orang yang membuka usaha hanya karena
ikut-ikutan,maka hal tersebut dapat memperkecil kemungkin berkembang sebab
produksi bertambah, padahal permintaan tetap. Sehingga didalam memilih bidang
usaha hendaknya tidak asal-asalan karena terpengaruh kesuksesan pedagang lain.
Faktor-faktor seperti : kemampuan, kecakapan, waktu, dan tempat usaha sangat
menentukan kemungkinan keberhasilan suatu usaha.
Pertimbangan
lain dalam memilih bidang usaha adalah factor kesempatan dan lingkungan. Adapun
kesempatan ini tersedia karena:
a.
Meningkatnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis
usaha tertentu.
baik berupa
barang-barang atau jasa
- Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat terhadap barang-barang atau jasa tertentu.
- Kecilnya saingan dalam bidang usaha yang dikerjakan
- Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.
Sehingga analisis ekonomi harus cerma, maka perlu
diperhatika faktor- faktor :
a. Keuntungan
b.Permintaan konsumen
c. Modal
keuntungan
d.
Resiko
e. Tenaga
kerja
f. Bahan
baku atau bahan
mentah
g.Kemampuan pengelolaan
h.Persaingan
i. Peralatan
dan fasilitas produksi
j. Prospek
usaha dimasa depan
k.Peraturan-peraturan pemerintah yang
ada
l. Pemasaran
hasil produksi
Adapun jenis usaha yang dikembangkan dalam
wirausaha adalah sebagai berikut :
a. Rumpun
perbengkelan, yang praktek kerjanya memperbaiki kerusakan dan
menyempurnakan bentuk suatu barang/benda keperluan sehari-hari, yang meliputi
pekerjaan perbengkelan.
b.Rumpun pertukangan, yang praktek
kerjanya menghasilkan, menciptakan dan memproduksi barang-barang keperluan
hidup sehari-hariyang meliputi pekerjaan pertukangan.
c. Rumpun
perkantoran, yang praktek kerjanya berhubungan dengan situasi pekerjaan
dikantor / administrasi perkantoran.
d.
Rumpun bahasa, yang praktek kerjanya berhubungan dengan
pengetahuan dan penggunaan bahasa
e. Rumpun
ketrampilan khusus, yang praktek kerjanya merupakan ketrampilan yang dapat
digunakan untuk menambah keperluan hidup sendiri,sebagai profesi ataupun
sebagai pengembangan hobi.
f. Rumpun
perdagangan, yang praktek kerjanya berhubungan dengan penjualan
2. Upaya mengatasi persaingan
Produksi dikalangan pengusaha makin lama makin terdapat
kesamaan, dalam tiap hasil produksi tersebut para pengusaha membentuk
firma-firma kecil yang dipersamakan mengenai standar harga dan ukuran
barangnya. Kalu demikian persaingan tidak lagi menjadi masalah bagi mereka
karena mereka bekerja dengan cara yang sama dan dengan tarif yang sama.
Namun bagi pengusaha yang
mengatur produksinya berbeda, mereka berlomba memperbaiki kualitas
barang-barang dan berusaha mengerjakan barang-barang secara efisien. Bagi yang
lesu dan malas, persaingan dianggap merugikan. Tapi bagi pengusaha yang pandai,
persaingan justru mendatangkan keuntungan karena mereka mampu mengatasi
persaingan dengan dinamika dam kreativitasnya untuk bergerak maju. Mereka tidak
segan-segan memanggil orang-orang ahli untuk menambah keefisienan kerja dan
meningkatkan pelayanan ekstra.
Dapat juga
pengusaha mengadakan pendekatan dengan agen-agen atau para pedagang kecil untuk
memperlaris hasil produksi mereka dengan meningkatkan pelayanan sehingga
agen-agen itu muncul dan dikenal masyarakat dan dijadikan langganan tetap.
3. Klasifikasi Bidang Usaha
1. Bidang Pangan
Bisnis
yang dapat diusahakan dibidang penyediaan pangan meliputi penyediaan bahan baku atau bahan mentah,
pengolahan bahan mentah dan pemasaran.
Dibidang bahan peenyediaan bahan baku,
jenis usaha yang dapat dikelola adalah usaha dibidang pertanian, perikanan,
perkebunan dan peternakan. Dibidang
pengolahan bahan mentah, jeniss usaha yaang dapt dikelola adalah pengawetan
makanan termasuk juga rumah makan atau waarung makan. Dibidang pemasaran, jenis usaha yang dapat
dikelola adalah memasarkan bahan baku
atau bahan mentah yang belum diolah dan pemasaran bahan maakanan yang telah
dimasak atau diawetkan.
2.
Bidang Sandang
Bisnis
yang dapat diusahakan di bidang ini meliputi bidang usaha penyediaan bahan
baaku sandang dan pemasaran. Bidang
usaha penyediaan bahan baku
sandang seperti industri tekstil, konveksi, modiste. Pemasarannya seperti usaha toko pakaian jadi,
toko penyedia bahan untuk konveksi atau modiste.
3.
Bidang Papan
Bisnis
yang dapat diusahakan dibidang papan meliputi usaha penyediaan bahan bangunan,
peralatan dan perabot rumah dan penyewaan gedung. Bidang usaha penyediaan bahan bangunan
seperti pembuatan bahan material kebutuhan bangunan, usaha pertokoan material
bangunan, usaha pemborong bangunan.
Bidang usahaa penyediaan peralatan atau perabot rumah seperti usaha
pertokoan mebelair, usaha pembuatan kerajinan perabot rumah. Bidang usaha penyewaan gedung seperti
penyewaan gedung pertemuan, gedung perkantoran, rumah.
4.
Bidang Jasa
Dapat
diklasifikasikaan menjadi tiga tipe, yaitu jasa konsumsi baru, jasa konsumsi
lama dan jasa antara.
a. Jasa Konsumsi Baru
Meliputi usaha bidang pendidikan, kesehatan, pariwisata,
hiburan, biro perjalanan dan jasa keahlian profesional. Pihak yang mengusahakan meempunyai keuntungan
berupa laba dan keuntungan psikologis yaitu kepuasan dan kesenangan karena
dapat memberi kecerdasaan, ketrampilan, kegembiraan, dan penyembuhan. Pihak konsumen atau pengguna jasa memperoleh
keuntungan berupa kecerdasan, ketrampilan, kegembiraan dan kesembuhan.
1). Usaha Bidang
Pendidikan
Ada tiga
macam pengertian mengenai lembaga pendidikan yaitu pendidikan formal,
pendidikan nonformal dan pendidikan keluarga.
Pendidikan formal yaitu pendidikan sekolah umum dan pendidikan sekolah
kejuruan. Penyelenggaraan mengikuti pola
pendidikan yang telah diprogramkan secara nasional. Pendidikan nonformal penyelenggaraannya tidak
mengikuti standar nasional. Tidak ada
peraturan baku mengenai lama pendidikan, kurikulum dan jenjang pendidikan,
sehingga penyelenggaraan pendidikan nonformal beraneka macam dan
bentuknya. Pendidikan keluarga adalah
lembaga yang dikelola oleh keluarga atau yayasan, dengan menitikberatkan segi
sosialnya, seperti panti asuhan.
2). Usaha Bidang Kesehatan
Usaha
dibidang ini dapat dikelola oleh pihak swasta disamping pemerintah. Usaha ini seperti rumah sakit, klinik
bersalin, jasa psikologi.
3). Usaha Bid
Usaha
dibidang ini adalah usaha jasa di tempat-tempat wisata seperti penyewaan kuda,
sepeda, jasa pramuwisata ang Pariwisata.
4). Usaha Bidang Hiburan
Usaha
dibidang ini seperti mengelola tempat rekresi, tempat pertunjukan, pub, arena
bilyard.
5). Usaha Bidang Biro Perjalanan
Usaha bidang ini umumnya melayani masyarakat yang
memerlukan jasa perjalanan untuk mengantarkan dari satu tempat ke tempat lain,
baik barang maupun orang.
6). Usaha Bidang
Jasa Keahlian Profesional
Bisnis ini telah menjadi peluang usaha yang semakin
luas, seiring dengan kemajuan ekonomi dan peningkataan pendapatan masyarakat.
Usaha ini memerlukan persyaratan utama yaitu harus menyelesaikan pendidikan
tinggi, bahkan pada saat ini diperlukan pendidikan strata dua dan tiga.
7). Usaha Bidang
Jasa Lain
Usaha bidang ini masih terbuka luas, seiring dengan
kemajuan ekonomi dan semakin banyak suami istri yang bekerja, sehingga tidak
dapat menjaga anak ataupun mengurus orang tua yang menjadi tanggung
jawabnya. Untuk itu peluang untuk
membuka penitipan anak dan panti jompo sangat besar.
b. Jasa Konsumssi Lama
Yang dimaksud adalah jasa-jasa yang permintaannya
mempunyai elastisitas pendapatan rendah, meliputi kegiatan perdagangan
kecil-kecilan dan jasa domestik. Pada
usaha ini, dalam menentukan harga jual bagi produknya tidak memperhitungkan
nilai dari tenaga kerja, waktu kerja dan modal kerja. Yang penting adalah bagaimana usaha
kecil-kecilan seperti industri keluarga atau industri rumah tangga berkembang
menjadi usaha menengah atau besar dengan roda usaha yang dapat berjalan secara
berlanjut.
c. Jasa Antara
Yang dimaksud adalah makelaran atau perantara yang
meliputi bidang apa saja.
Jenis-jenis usaha yang
dapat dikembangkan selain yang disebutkan di atas, juga diklasifikasikan
sebagai berikut (Mustofa Yani, 1996: 163-166)
1). Usaha Rumpun Perbengkelan
Usaha ini praktek kerjanya adalah memperbaiki kerusakan
dan menyempurnakan bentuk barang atau keperluan sehari-hari.
2). Usaha Rumpun Pertukangan
Praktek kerjanya menghasilkan, menciptakan dan
memproduksi barang-barang keperluan sehari-hari.
3). Usaha Rumpun Perkantoran
Praktek kerjanya berhubungan dengan situasi pekerjaan di
kantor atau administrasi perkantoran.
4). Usaha Rumpun Bahasa
Kerjanya berhubungan dengan pengetahuan dan penggunaan
bahasa.
5). Usaha Rumpun Ketrampilan Khusus
Praktek kerjanya merupakan ketrampilan yang dapat
dipergunakan untuk menambah dan memenuhi keperluan hidup sendiri, sebagai
profesi ataupun sebagai pengembangan obi.
6). Usaha Rumpun Perdagangan
Praktek kerjanya berhubungan dengan dagang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar